Misteri Kelvin Terungkap: Tulang Belulang di Sungai Kelingi Akhiri Penantian Panjang Keluarga

Musi Rawas – Misteri hilangnya Kelvin, remaja yang satu bulan lalu viral karena diduga terjatuh dari Jembatan Kelurahan Pasar Muara Beliti, akhirnya memasuki babak baru. Pada Selasa malam, 25 November 2025, warga Desa Ramayu, Kecamatan Tuah Negeri, dikejutkan oleh penemuan tulang belulang manusia di aliran Sungai Kelingi. Temuan tersebut langsung mengarah pada satu nama: Kelvin, yang hingga kini belum ditemukan sejak insiden viral tersebut.

Penemuan bermula ketika seorang warga melihat sisa tulang dan potongan pakaian di tepian sungai. Yang membuat geger, pakaian itu identik dengan celana yang dikenakan Kelvin pada hari ia dilaporkan hilang.

Terpantau oleh wartawan, ibu kandung Kelvin dengan suara bergetar menyatakan bahwa tulang yang ditemukan itu milik anaknya.


“Itu benar anak saya… celananya sama persis dengan celana Kelvin waktu dia jatuh dari jembatan,” ungkapnya penuh kesedihan.
“Saya yakin itu Kelvin. Kami sudah ikhlas… tolong jangan diotopsi,” lanjutnya.

Keluarga menegaskan bahwa kecocokan pakaian sudah menjadi bukti kuat, sehingga mereka menolak proses otopsi karena alasan psikologis dan keyakinan penuh mengenai identitas tulang belulang tersebut.

Pihak Polres Musi Rawas dan Polsek Muara Kelingi menyampaikan bahwa mereka telah berkoordinasi langsung dengan keluarga korban. Atas permintaan resmi keluarga, kepolisian tidak akan melakukan proses otopsi.


“Keluarga meminta agar tidak dilakukan otopsi. Kepolisian menghormati keputusan tersebut,” ujar salah satu petugas di lokasi.

Meski begitu, polisi tetap melakukan pendataan, pengamanan lokasi, serta prosedur identifikasi standar tanpa pembedahan untuk memastikan tidak ada unsur lain dalam kasus ini.

Kasus hilangnya Kelvin sebelumnya menjadi perhatian publik setelah video dan laporan terkait jatuhnya remaja itu dari jembatan viral di media sosial. Pencarian besar-besaran pun dilakukan oleh warga, BPBD, relawan, hingga kepolisian. Namun luasnya Sungai Kelingi serta arus yang deras membuat pencarian berlangsung sulit dan panjang.

Harapan publik yang semula berharap Kelvin ditemukan selamat, kini harus pupus. Penemuan tulang belulang yang memiliki kesamaan kuat dengan ciri dan pakaian Kelvin menjadi titik akhir dari penantian keluarga.

Setelah memastikan identitas, keluarga berencana membawa tulang belulang tersebut untuk dimakamkan secara layak. Warga sekitar turut berduka, mengingat kasus ini telah menjadi perbincangan hangat selama berminggu-minggu.

Suasana haru menyelimuti keluarga yang akhirnya harus menerima kenyataan pahit bahwa pencarian panjang tersebut berakhir dengan tragedi. Meski menyedihkan, penemuan ini setidaknya memberikan kepastian bagi keluarga untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Kelvin.

Kasus ini sekaligus menjadi pengingat bagi masyarakat tentang pentingnya kehati-hatian di area rawan seperti jembatan dan aliran sungai besar.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال