Kepahiang – Kegiatan Study Lapang mahasiswa Universitas Musi Rawas (Unmura) selama tiga hari di Kabupaten Kepahiang dan Kota Bengkulu resmi ditutup dengan suasana hangat serta diwarnai evaluasi, apresiasi, dan pesan mendalam dari para pembimbing. Penutupan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kualitas pelaksanaan kegiatan di masa mendatang.
Wakil Rektor I Unmura, Dr. Etty Safriyani, melalui Koordinator Study Lapang, Nely Murniati, menyampaikan arahan sekaligus ucapan terima kasih atas partisipasi aktif mahasiswa. Ia juga memohon maaf atas sejumlah kendala teknis yang sempat terjadi selama kegiatan. Penutupan berlangsung pada Kamis (11/12/2025) pagi.
Nely menjelaskan bahwa Ketua LPPM Unmura, Dr. Holidi, tidak dapat hadir karena harus kembali lebih awal ke Musi Rawas untuk menghadiri agenda presentasi penting.
“Beliau berangkat pukul 06.30 karena tugas dinas yang tidak bisa ditinggalkan,” ujarnya.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa koordinasi tetap berjalan baik sehingga seluruh rangkaian kegiatan dapat diselesaikan tanpa hambatan berarti.
Selama tiga hari pelaksanaan, Nely mengapresiasi kekompakan mahasiswa yang dinilai solid. Kunjungan ke BMKG Stasiun Klimatologi Bengkulu menjadi salah satu agenda paling berkesan.
“Alat-alat di BMKG sangat lengkap. Pengalaman melihat langsung jauh lebih bermakna dibanding hanya belajar teori. Jangan sampai saat ujian kalian lupa,” tegasnya.
Sementara itu, rencana kunjungan ke pabrik teh harus dibatalkan karena pihak manajemen hanya menerima kunjungan pada siang hari, tepat saat proses produksi dimulai pukul 14.00.
“Kalau datang jam 14.00, nanti terlalu sore dan mengganggu perjalanan pulang,” jelasnya.
Pembatalan tersebut menjadi catatan evaluasi penting bagi penyelenggaraan kegiatan tahun berikutnya.
Terkait akomodasi dan konsumsi, Nely menyebut secara umum berjalan baik, namun masih ada kendala terkait kenyamanan transportasi.
“Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan itu. Catatan ini akan kami evaluasi untuk kegiatan tahun depan,” ujarnya.
Nely juga menyampaikan apresiasi kepada pengelola Villa Atifa yang telah memberikan fasilitas dan dukungan selama kegiatan berlangsung. Suasana penutupan semakin hangat ketika pemilik Villa Atifa turut memberikan sambutan.
Sulastri, owner Villa Atifa, berharap pengalaman menginap mahasiswa dapat memberi manfaat.
“Mudah-mudahan apa yang didapat bisa bermanfaat ke depannya. Jika ada kekurangan, kami mohon maaf,” ucapnya.
Ia juga menuturkan bahwa Villa Atifa akan memasuki tahun kedua pada Januari mendatang dan tengah menargetkan pengembangan ke arah wisata berkelanjutan dan wisata edukasi di kawasan Kabawetan.
“Ke depan kami ingin menampilkan lebih banyak lagi untuk tamu,” tambahnya.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan bahwa Villa Atifa September 2025 kemarin mengikuti duta wisata Indonesia yg diadakan di IKN.
"Alhmadulilah Villa Atifa Masuk nominasi 8 besar terpilih sebagai Wisata Berkelanjutan pada Event Duta Wisata Indonesia," Ucapnya dengan wajah haru.
Perwakilan mahasiswa, Alam Budi Kesuma, turut menyampaikan rasa terima kasih dan permohonan maaf atas segala kekurangan selama kegiatan.
“Kami memohon maaf bila selama tiga hari ini ada tingkah laku yang kurang berkenan. Terima kasih atas bimbingan, fasilitas, dan ilmu yang diberikan,” ungkapnya.
Dengan berakhirnya kegiatan Study Lapang ini, mahasiswa diharapkan membawa pulang bukan hanya ilmu pengetahuan, tetapi juga kedewasaan dalam bersosial serta pengalaman lapangan yang bermanfaat untuk masa depan.
Kegiatan resmi ditutup dalam suasana penuh kehangatan dan optimisme.




