MUSIRAWAS – Hingga saat ini, Kejaksaan Negeri (Kejari) Musi Rawas belum menetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan pakaian seragam sekolah tahun 2023 di Dinas Pendidikan Kabupaten Musi Rawas.
Belum ditetapkannya tersangka tersebut dikarenakan pihak Kejari masih menunggu hasil perhitungan kerugian negara dari auditor.
Sembari menunggu hasil audit, Kejari Musi Rawas memanggil salah satu Kepala Bidang (Kabid) di Dinas Pendidikan berinisial JJ untuk dimintai keterangan tambahan dalam rangka Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
“JJ dipanggil untuk dimintai keterangan tambahan, dan hanya dia saja yang kami panggil,” ujar Kasubsi Penyidikan Pidsus Kejari Musi Rawas, Dedi Z, Rabu (6/10/2025).
Dedi menjelaskan, penetapan tersangka akan dilakukan setelah hasil perhitungan kerugian negara selesai dilakukan auditor.
“Penetapan tersangka pasti dalam waktu dekat ini, sembari menunggu hasil penghitungan dari auditor,” tegasnya.
Sementara itu, Kasi Intelijen Kejari Musi Rawas, Gustian Winanda, juga membenarkan adanya pemanggilan terhadap JJ untuk BAP tambahan.
“Benar, hanya untuk BAP tambahan saja,” singkatnya.
Sebagaimana diketahui, dugaan kasus korupsi pengadaan pakaian seragam sekolah di Dinas Pendidikan Musi Rawas ini terjadi pada tahun 2023 lalu.
Terdapat empat kegiatan pengadaan seragam sekolah dengan total nilai mencapai lebih dari Rp 11 miliar, masing-masing sebagai berikut:
Pengadaan seragam SD sebanyak 12.9tersebu melalui dana APBD sebesar Rp 3.871.800.000.
Pengadaan seragam SMP sebanyak 9.118 pcs melalui dana APBD sebesar Rp 2.375.400.000.
Pengadaan seragam SD sebanyak 6.666 pcs melalui dana DAU APBN sebesar Rp 1.999.800.000.
Pengadaan seragam SMP sebanyak 10.000 pcs melalui dana DAU APBN sebesar Rp 3.000.000.000.
Dari hasil serangkaian pemeriksaan, tim penyidik Kejari Musi Rawas menemukan adanya dugaan perbuatan melawan hukum, di antaranya terkait spesifikasi barang dan kelebihan pembayaran pada keempat kegiatan tersebut.