Lubuklinggau, ST-Penjabat (Pj) Wali Kota Lubuklinggau, H Trisko Defriyansa melakukan sidak ke pasar Moneng Sepati Kelurahan Moneng Sepati sekaligus meninjau kegiatan Operasi Pasar Murah (OPM) di Eks Kompi, Selasa (9/1/2023).
Dalam sambutannya, H Trisko Defriyansa mengatakan Pemkot Lubuklinggau melakukan sidak pasar sekaligus OPM karena setiap minggu Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) rutin melaksanakan rakor bersama jajaran Kementrian Dalam Negeri, Mabes TNI, Polri, Kejagung, Badan Ketahanan Pangan dan Bulog guna memantau perkembangan harga sembako serta kondisi inflasi terkini.
Berdasarkan informasi dari TPIP, ada kecendrungan sejumlah harga komoditi bahan pokok di pasaran mengalami kenaikan harga. Diantaranya beras premium, ada kenaikan rata-rata diangka Rp 1000-Rp 2000.
“Untuk mengatasi kenaikan harga beras tersebut, Pemkot Lubuklinggau bersama Bulog, menggelar OPM dengan stok yang tersedia sebanyak 5-10 ton,” tandasnya.
“Kami terus memantau kondisi inflasi dimana angka inflasi saat ini berada di angka 2,61 persen. Sedangkan secara nasional juga 2,61 persen. Artinya tingkat inflasi kita sama dengan standar nasional di akhir tahun lalu. Saya berharap pada Februari nanti, angka inflasi semakin melandai dan terus mengalami penurunan hingga memasuki bulan suci Ramadan mendatang,” imbuhnya.
Masih menurut Pj Wako, terkait siklus iklim, ada beberapa komoditi mengalami kenaikan dan hal itu masih dalam batas kewajaran, salah satunya komodisi tomat.
Sebaliknya komoditi cabai, karena musim hujan, harga cabai cenderung melandai dikisaran Rp 14 ribu/kg sedangkan bawang putih mengalami kenaikan kisaran Rp 1000. Namun hal ini masih bisa dikendalikan.
Kenaikan tersebut cenderung diakibatkan rantai pasok dari luar daerah. Gerakan menanam cabai di perkarangan masih dilakukan melalui Dinas Pertanian dan Kelompok Pangan Lestari binaan Dinas Ketahanan Pangan.
Pj Wako mengungkapkan mengenai harga ayam dari tahun baru agak merangkak naik. Namun dia meyakini, siklusnya terus melandai secara bertahap. Dari pantauan di Pasar Moneng Sepati, harga ayam di angka Rp 38 ribu/kg.
“Bukan stoknya yang kurang, tapi kebutuhan akan daging ayam semakin meningkat,” tandasnya.
“Saya sempat khawatir, pada Desember lalu, inflasi akan mengalami kenaikan. Namun kenyataannya, malah mengalami penurunan dari angka 2,95 persen menjadi 2,61 persen. Hal itu masih dibatas ambang nasional,” tambahnya.
Gerakan ini terus dilakukan bahkan pada triwulan 1 di akhir Januari nanti kembali dilakukan sidak pasar serta operasi pasar.
Bahkan Pemkot Lubuklinggau telah merencanakan akan membangun taman inflasi di Dekat Komplek Rumah Dinas DPRD yang ada lahan kosongnya.
“Nanti ketika mau operasi pasar maupun menanam, jika ada komoditas yang menglami kenaikan langsung tanam, panen dan jual dengan luas lahan 2000 hektar. Desainnya sudah ada dan dananya menggunakan bantuan dari provinsi,” katanya.
Agar perencanaan tersebut dapat terlaksana, akan dicari teknologi sehingga proses tanam dan panennya cepat.
Ikut hadir Dandim 0406 Lubuklinggau, Letkol Kunto Adi Setiawan, Kapolres Lubuklinggau AKBP Indra Arya Yudha, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, H Surya Darma, Kepala Disperindag, Medhiolin Sapta Windu, Kepala Diskominfotiksan, M Johan Iman Sitepu, Kepala Bappedalitbang, Emra Endi Kesuma dan camat(*)