Indragiri Hilir, Silampari Terkini– Kebakaran hebat melanda kawasan Pasar Rakyat Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir. Api dengan cepat membakar ratusan kios pedagang di area pasar hingga menimbulkan kerugian besar yang ditaksir mencapai Rp850 juta. Peristiwa ini terjadi pada Jumat, (10/10/2025).
Kebakaran pertama disadari oleh Supriadi (37), seorang penjaga malam di pasar tersebut. Ia sempat meninggalkan pasar untuk membeli token listrik di sekitar Jalan H. Said. Belum lagi kembali ke lokasi, ia melihat api sudah berkobar dari kejauhan sekitar pukul 00.15 WIB, lalu segera berteriak meminta pertolongan warga sekitar.
Kobaran api dengan cepat menyambar ke kios lainnya karena sebagian besar bangunan terbuat dari bahan mudah terbakar. Asap tebal dan teriakan warga membuat suasana pasar semakin panik. Sekitar 400 kios pedagang hangus pada insiden kebakaran terbesar yang terjadi di Inhil sepanjang tahun ini tersebut.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Indragiri Hilir, Junaidi, menjelaskan pihaknya mengerahkan lima unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi kejadian. “Kami menurunkan lima mobil pemadam. Lokasi yang dekat dengan sungai sangat membantu, meskipun kondisi air surut sempat menjadi kendala. Alhamdulillah, api dapat dikendalikan,” ujarnya.
Berkat kerja keras tim Damkar Inhil bersama unsur PSMTI, Padupai, BPBD, Polres Inhil, Kodim 0314/Inhil, serta Polsek Kawasan Pelabuhan Tembilahan, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 02.40 WIB. Polisi kemudian memasang garis polisi di sekitar lokasi untuk proses penyelidikan.
Kasat Reskrim Polres Inhil, AKP Budi Winarko, melaporkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, kerugian materil diperkirakan mencapai Rp850 juta. Terkait penyebab kebakaran, AKP Budi mengatakan hal itu masih dalam proses penyelidikan.
Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir melalui instansi terkait tengah melakukan pendataan dan menyiapkan langkah penanganan terhadap para pedagang yang kehilangan tempat usaha. Masyarakat berharap adanya perhatian dan bantuan nyata agar para korban dapat kembali beraktivitas dan memulihkan perekonomian mereka. (HR Wijaksono)